Gelas-gelas diam temaram
Ada gadis tertawa biasa
Dedaun lemah mengucap salam
Dari rintik kering binasa
Jam-jam memburu berarak
Ada manusia mati di barak
Tapi matari diam
Dan terbit pada malam
Tembok – tembok menangisi
Lalu kita bergulat merah kermizi
Dua tubuh telanjang
Sisa subuh tunggu berselang
Aku seret kaki
Pulang
Dari sekawanan jalang
Februari ‘12